Cari Blog Ini

Daftar Blog Saya

Pondok terapi mubarokatan toyyibah

Powered By Blogger

Sungguh aku menulìs blog di internet untuk saling berbagi pengalaman dan imajinasi yang ada dalam pikiranku, benar dan salah andalah yang menilai, aku berusaha memberikan yang terbaik yang aku miliki, sebab penulis prihatin akan banyaknya situs2 pornografi yg notabene telah masuk ke anak-anak, walaupun terlambat tapi usaha pengeditan dan pengiriman entri akan terus di lakukan jika masih ada ide. Semoga membawa berkah.

Rabu, 09 Februari 2011

Yang menolak dan yang memanfaatkan ADALAH TIDAK KONSISTEN MEMANFAATKAN SUATU JASA, SEDANGKAN JASA TERSEBUT ADALAH SUATU BIDANG YANG DIA TENTANG DAN TIDAK DI SUKAINYA. Entah apa yang ada dalam otaknya sekarang ini orang mudah sekali mengKLAIM, sesuatu hal yang suka dan tidak di sukai. langsung ke PUBLIK. sedangkan hal yang tidak di sukai malahan ia memanfaatkan untuk kepentingan dia tanpa merasa bahwa dia pernah mengeluarkan STATMENT TAK SUKA.

Ataukah karena orang tersebut tidak punya rasa malu, atau tak punya KEMALUAN, sehingga dia tidak konsisten dengan apa apa yang pernah di UNGKAPKAN.


Maka dari itu mulailah dari diri kita masing-masing jangan mengeluarkan kata-kata ke PUBLIK sebab tanggungan yang di bebankan teramat BERAT, malu salah satu taruhannya, terkecuali jika anda tak punya rasa malu SILAHKAN BICARA SEENAKNYA, tanpa memikirkan dampak yang akan di timbulkan di akhirkemudian

PULANG KAMPUNG PULANG PERGI Ada pengalaman menarik yg aku publikasikan di sini. Membawa peralatan therapy seadanya membawa berkah, pagi hari pada hari rabu aku memutuskan pulang kampung untuk menjemput karyawan baruku, yg masih berumur 16 tahun. Kondisi fisiku tidak mendukung pagi itu aku kisiangan terbangun 6:30, barang2 belum aku rapihkan, mandi sarapan apalagi ngopi blm juga, tinggal cuci muka langsung naik angkot, belanja pulsa―KE CIPUTAT.

Didalam bus aku masuk angin, di tambah bus mogok, pindah ke bus lainnya sampailah ke tempat tujuan. Baru nyampe suruh jemput adik ERNA WATI yg pulang kampung juga, selepas sholat ashar aku minta di therapy alhamdulilah sembuh, kemudian berlanjut ke anakku iHFADZILLAH YAHFAZKA terus IZZULHAQ SAIN FIKRI nyambung ke mamanya selepas magrib INDRAWATI menjelang SHOLAT ISYA therapy ABAH TOIP Sampai jam 20:00, pulang jemput ABR lgsg NAIK BUS ke BOGOR.

KEFOKUSAN DALAM MEMILIH Dalam menentukan sebuah pilihan adakalanya kita dihadapkan buah simalakama, tapi jika mau mencermati lebih dalam, apapun yang kita pilih dan yg lakukan jika konsekwen hal apapun yg akan terjadi persiapan mengantisipasi sudah ada. Berbanding jika kita tdk konsisten akan mengakibatkan ketegangan, dan rasa was-was. Dan tidak di pungkiri kegagalan terjadi jika kita dlm memilih awalnya KERAGUAN itulah salah satu akibatnya.

Mengantisipasi masalah tersebut biar tdk terjadi tidak salah jika kita mengkaji semua pilihan, ambilah yg kemudorotannya minim, atau yg memberi manfaat terbanyak.

Keyakinan akan memilih ambilah dari lubuk hati yang terdalam sebab keputusan bijak berawal dari sana, tentang bisikan dan rasa was-was bersumber dari syetan yg sengaja membawa manusia ke jurang kehinaan dan itu mutlak terjadi.
Bawalah mimpi-mimpimu ke alam nyata janganlah terbuai.

PIJAT URUT REFLEXY DAN BEKAM Adalah penggabungan teknik bermacam-macam pengobatan ala tradisional yang saat ini lagi BOOMING BAK JAMUR DI MUSIM PENGHUJAN tapi alangkah teramat di sayangkan OLEH OKNUM THERAPIS DI KALABORASI MENJADI BISNIS HIBURAN SEKS TERSELUBUNG. dengan menggunakan BRAND "PENGOBATAN TRADISIONAL" Dengan menampilkan therapis atau tenaga pijat seorang WANITA yang berbusana yg membuat BIRAHI yg di pertontonkan/ VULGAR.

Pemasangan tarif yg normal tergantung pasilitas yang di sediakan. Dengan tarif sewa kamar perjam rp.50 rb dan jasa terapis perjam rp.50 rb.

Tidak termasuk minuman, dan uang tips tambahan jika CUSTAMER meminta PLUS.
Tak bisa di pungkiri THERAPI PENGOBATAN YANG MURNI PENGOBATAN di cap jelek di karenakan ULAH OKNUM Therapis itu sendiri yang menginginkan hasil besar, dan berbeda jauh dg pengobatan murni yang di kejar KEIHLASAN DAN RIDO ILLAHI.