Melakukan apa yang mesti lakukan dengan memilih satu di antara dua pilihan

Siapa yang menyangka bahwa janji alloh swt memang benar-benar menjadi sebuah kenyataan, tetapi hal itu terjadi tidak secara instan perlu yang namanya perjuangan dan pengorbanan.

Sesuatu hal yang terjadi memang sudah menjadi ketetapan yang memang sudah menjadi qodha, pengiring yang baik menjalani qodha dari yang alloh swt adalah berdoa yang di barengi dengan amar'maruf nahi mungkar yaitu menjalankan perintahnya dan menjauhi segala yang di larangnya.

Tingkat kesabaran yang di janjikan allohswt untuk umatnya yang bersabar adalah dengan di tingkatnya derajat ketaqwaannya semangkin besar ujian yang di berikan alloh swt maka derajat yang akan dia dapatkan lebih besar pula, cuman ada salah persepsi yang di lakukan oleh kebanyakan umatnya derajat selalu di indentikan dan selalu di hubung-hubungkan dengan keduniaan. Tiada rasa atau keinginan untuk mendapatkan apa-apa yang sudah di janjikan oleh alloh swt lewat al quran dan hadits, seperti halnya kaum kafir yang telah tertutup hatinya oleh kemewahan dunia dengan selir-selir syetan yang selalu mendampingi baik siang maupun malam.
Tanpa dia sadari apa-apa yang dia lakukan selama ini telah menyimpang dari yang alquran serukan. Mereka lebih percaya jika apa yang dilakukan akan langsung terlihat buktinya di bandingkan harus menyaksikan sesuatu bukti yang tak terlihat.
Kekeliruan yang terjadi memang harus terjadi sebab kenyataannya orang hidup di dunia ini sudah di gariskan untuk berpasang- pasang ada yang jahat ada yang baik.
Tentang nasib yang harus terjadi mesti harus di jalani. Tantangan demi tantangan adalah sebuah rahmat yang mesti terjadi itulah kenapa alloh swt menciptakan dua pilihan surga apa neraka.Siapa yang menyangka bahwa janji alloh swt memang benar-benar menjadi sebuah kenyataan, tetapi hal itu terjadi tidak secara instan perlu yang namanya perjuangan dan pengorbanan.

Sesuatu hal yang terjadi memang sudah menjadi ketetapan yang memang sudah menjadi qodha, pengiring yang baik menjalani qodha dari yang alloh swt adalah berdoa yang di barengi dengan amar'maruf nahi mungkar yaitu menjalankan perintahnya dan menjauhi segala yang di larangnya.

Tingkat kesabaran yang di janjikan allohswt untuk umatnya yang bersabar adalah dengan di tingkatnya derajat ketaqwaannya semangkin besar ujian yang di berikan alloh swt maka derajat yang akan dia dapatkan lebih besar pula, cuman ada salah persepsi yang di lakukan oleh kebanyakan umatnya derajat selalu di indentikan dan selalu di hubung-hubungkan dengan keduniaan. Tiada rasa atau keinginan untuk mendapatkan apa-apa yang sudah di janjikan oleh alloh swt lewat al quran dan hadits, seperti halnya kaum kafir yang telah tertutup hatinya oleh kemewahan dunia dengan selir-selir syetan yang selalu mendampingi baik siang maupun malam.
Tanpa dia sadari apa-apa yang dia lakukan selama ini telah menyimpang dari yang alquran serukan. Mereka lebih percaya jika apa yang dilakukan akan langsung terlihat buktinya di bandingkan harus menyaksikan sesuatu bukti yang tak terlihat.
Kekeliruan yang terjadi memang harus terjadi sebab kenyataannya orang hidup di dunia ini sudah di gariskan untuk berpasang- pasang ada yang jahat ada yang baik.
Tentang nasib yang harus terjadi mesti harus di jalani. Tantangan demi tantangan adalah sebuah rahmat yang mesti terjadi itulah kenapa alloh swt menciptakan dua pilihan surga apa neraka.